Asam Adipat (C6H10O4) di Indonesia digunakan sebagai bahan baku pada industri tekstil dalam negeri yang permintaan impornya semakin meningkat tiap tahun akibat belum adanya pabrik dalam negeri. Oleh karenanya pabrik ini dibangun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di Kawasan Industrial Estate (KIE) Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik ini akan beroperasi selama 24 jam/hari dan 330 hari/tahun dengan kapasitas sebesar 25.000 ton/tahun. Proses yang digunakan untuk memproduksi asam adipat adalah proses oksidasi sikloheksanon dengan asam nitrat sebagai agen pengoksidasi dan amonium metavanadat sebagai katalis. Proses ini memiliki kelebihan dibanding proses lain yaitu tingkat konversi 85% dan yield mencapai 96%. Bahan baku berupa sikloheksanon dibutuhkan sebanyak 2.494 kg/jam dan asam nitrat sebanyak 11.438 kg/jam untuk mendapatkan hasil akhir yang diinginkan. Proses produksi asam adipat memiliki empat tahapan proses, yaitu tahap persiapan bahan baku, reaksi, pemisahan dan pemurnian, dan penanganan produk. Kebutuhan air utilitas sebesar 142.165 kg/jam dengan kebutuhan listrik sebesar 181 kW. Perusahaan ini berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan sebanyak 122 orang. Sistem kerja karyawan berdarkan pembagian jam kerja yaitu karyawan shift dan non-shift. Dari hasil analisa ekonomi, pabrik ini membutuhkan waktu 10 tahun dalam konstruksi dan instalasi sehingga pabrik beroperasi pada tahun 2032 mendatang. Dalam pembangunannya, membutuhkan modal tetap (Fixed Capital Investment) sebesar 314 milyar/tahun dan modal kerja (Working Capital Investment) sebesar 78,5 milyar/tahun. Nilai POT (Pay Out Time) sebelum pajak 1,75 tahun dan sesudah pajak 2,21 tahun. BEP (Break Event Point) sebesar 47,56%, SDP (Shut Down Point) 30,82% dan IRR (Interest Rate of Return) sebesar 12,75%. Dari segi ekonomi, pabrik asam adipat dengan kapasitas 25.000 ton/tahun ini layak didirikan.