Buah naga seringkali hanya dimanfaatkan dagingnya, sedangkan kulitnya dibuang dan jarang dimanfaatkan. Kulit buah naga sebenarnya masih memiliki beberapa senyawa gizi yang bermanfaat. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa kulit buah naga mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas lebih banyak dibandingkan dengan daging buah naga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan bubur kulit buah naga merah pada pengolahan dodol ketan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian pembuatan ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan perbandingan tepung ketan (S) dan kulit buah naga merah (N) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan, sehingga didapatkan 20 kali unit percobaan. Lima perlakuan tersebut yaitu S1N1 (Tepung ketan 100% Kulit buah naga 0%), S2N2 (Tepung ketan 85% Kulit buah naga 15%), S3N3 (Tepung ketan 80% Kulit buah naga 20%), S4N4 (Tepung ketan 75% : Kulit buah naga 25%)S5N5 (Tepung ketan 70% : Kulit buah naga 30%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah perbandingan kulit buah naga dan tepung ketan berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar asam lemak bebas, kadar serat kasar, kadar gula total, aktivitas antioksidan IC50, penilaian organoleptik deskriptif (warna, aroma, rasa dan tekstur) dan penilaian organoleptik mutu hedonik. Hasil terbaik diperoleh dari perlakuan yaitu S5N5, (Tepung ketan 70% : Kulit buah naga 30%) dengan kadar air 15,68%, kadar abu 1,22%, kadar asam lemak bebas 0,05%, kadar serat kasar 3,17%, kadar gula total 10,66%, dan aktivitas antioksidan IC50 143,31. sedangkan hasil penilaian organoleptik secara deskriptif, dodol yang dihasilkan berwarna agak
coklat, beraroma agak harum khas kulit buah naga, rasa manis, tekstur kenyal dan penilaian kesukaan secara keseluruhan terhadap dodol yang dihasilkan adalah suka.