Spageti merupakan makanan yang populer dan praktis yang banyak digemari oleh masyarakat. Di Indonesia, spageti biasanya dibuat dari tepung terigu, sehingga penting untuk mencari bahan alternatif seperti mocaf (tepung singkong yang dimodifikasi) untuk mempromosikan sumber daya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan pure labu kuning (Cucurbita moschata) terhadap karakteristik kimia-fisik dan organoleptik spageti substitusi mocaf. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan (P1 : 30 gram, P2 : 40 gram, P3 : 50 gram, P4 : 60 gram, P5 : 70 gram puree labu kuning) dan 4 kali ulangan. Data kimia-fisika dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kepercayaan 5%, sedangkan data organoleptik dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis. Hasil menunjukkan bahwa penambahan pure labu kuning berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, daya serap air, dan parameter warna L* dan a*. Formula P3 memperoleh penerimaan organoleptik tertinggi dengan kadar air 7,85%, kadar abu 0,95%, kadar protein 4,03%, dan daya serap air 1,10%. Nilai warna L* dan a* berturut-turut sebesar 83,80% dan 2,88%, sehingga memberikan tampilan visual cerah dan menarik. Pengujian organoleptik menunjukkan bahwa formula P3 memiliki tingkat kesukaan panelis tertinggi terhadap aroma, rasa, dan warna, sedangkan tekstur paling disukai terdapat pada formula P4.