Zingiber zerumbet L. Smith merupakan bagian dari famili Zingiberaceae yang umumnya dikenal sebagai jahe sampo atau jahe pahit. Zingiber zerumbet dilaporkan memiliki sejumlah senyawa yang berperan sebagai antioksidan. Senyawa-senyawa tersebut dapat diperoleh dengan cara diisolasi dan umumnya diekstrak untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai obat. Perbedaan pelarut dan metode ekstraksi diduga dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan ekstrak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pelarut dan metode ektraksi terbaik untuk memperoleh ekstrak rimpang Zingiber zerumbet. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 3 faktor, yaitu perlakuan pendahuluan (non-blanching, blanching non-media, blanching with media), pelarut (aquades dan etanol 96%) dan metode ekstraksi (maserasi dan sonikasi) dengan 3 kali ulangan. Aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode DPPH, ABTS, dan FRAP. Analisis data statistik dilakukan dengan menggunakan ANOVA dua arah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh dari sampel yang tidak diblanching yang diekstrak secara maserasi selama 48 jam menggunakan pelarut etanol 96%, dengan nilai IC50 54,02±0,72 µg/ml dengan persen penghambatan radikal bebas sebesar 80,33±0,52%. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa bioaktif rimpang Zingiber zerumbet, seperti flavonoid dan fenol, lebih mudah diperoleh dengan pelarut etanol 96% dibandingkan aquades, yang kepolaran senyawa bioaktifnya serupa dengan pelarut tersebut. Selain itu, metode uji ABTS memiliki sensitivitas tinggi terhadap aktivitas antioksidan, yang menunjukkan potensinya dalam melawan radikal bebas.