EVALUASI DESAIN KINERJA STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT 6 LANTAI DENGAN ANALISIS PUSHOVER (STUDI KASUS: GEDUNG RUMAH SAKIT MULYA MEDIKA SAMARINDA)
Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, yaitu Lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik yang menjadikan Indonesia sebagai daerah dengan tingkat seismisitas yang tinggi. Hal ini menjadikan pulau-pulau di Indonesia memiliki potensi terjadinya gempa bumi, salah satunya Pulau Kalimantan. Kalimantan merupakan pulau dengan tingkat aktivitas kegempaan yang relatif paling rendah, tetapi bukan berarti tidak berpotensi terjadi gempa bumi dengan tercatatnya beberapa kejadian gempa bumi yang pernah terjadi. Dari banyaknya peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia, salah satu dampak terburuk yang disebabkan adalah kerusakan bangunan struktur yang dapat memakan banyak korban jiwa. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi desain kinerja terhadap struktur suatu bangunan untuk mengetahui tingkat kerusakan pada struktur saat terkena gempa. Studi kasus pada penelitian ini adalah Gedung Rumah Sakit Mulya Medika yang terletak di Kota Samarinda yang akan dievaluasi dengan FEMA 310 (Federal Emergency Management Agency 310) dengan salah satu pendekatannya menggunakan analisis pushover. Evaluasi kinerja struktur bangunan berdasarkan FEMA 310 dilakukan dengan 3 tahap, yaitu Tier 1, Tier 2dan Tier 3. Pada penelitian ini hanya dilakukan 2 tahap evaluasi, yaitu Tier 2 menggunakan analisis dinamik linear respon spektrum dan analisis statik linear ekuivalen untuk menentukan nilai Demand Capacity Ratio (DCR), dan Tier 3 menggunakan analisis non-linear statik pushover. Analisis pushover bertujuan untuk memperkirakan gaya maksimum dan deformasi yang terjadi serta memperoleh informasi bagian struktur mana saja yang kritis, sehingga dapat ditentukan level kinerja struktur berdasarkan FEMA 356 dengan program bantu ETABS. Konsep analisis ini adalah mengaplikasikan beban dorong secara berangsur-angsur sampai tercapai keruntuhan pada struktur atau mencapai target perpindahan yang diharapkan. Dari hasil analisis tier 2 diperoleh nilai DCR seluruh balok dan kolom ≤ 2 dan telah memenuhi kriteria penerimaan berdasarkan FEMA 310. Hasil analisis tier 3 diperoleh kriteria level kinerja berdasarkan FEMA 356 termasuk dalam kategori Immediate Occupancy, yang berarti tidak ada kerusakan berat pada komponen struktural, kekuatan dan kekakuan gedung masih hampir sama dengan kondisi sebelum struktur dilanda gempa, sehingga pada kondisi pascagempa gedung masih tergolong aman untuk dihuni.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | EVALUASI DESAIN KINERJA STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT 6 LANTAI DENGAN ANALISIS PUSHOVER (STUDI KASUS: GEDUNG RUMAH SAKIT MULYA MEDIKA SAMARINDA) |
---|---|
Pengarang | NURMILA - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI NUR e 2024 |
Subyek | Gempa bumi Demand Capacity Ratio Bangunan Tahan Gempa Analisis Non-Linear Statik Pushover Evaluasi Kinerja Struktur |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Teknik |
Jurusan | Teknik Sipil |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY