Kecamatan Tanah Grogot sebagai pusat ibukota dari Kabupaten Paser, dan merupakan salah satu kawasan industri terbesar serta permukiman terluas kedua dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Paser No. 653/Kep-166 Tahun 2021 memiliki permasalahan permukiman kumuh yang dapat ditemui di Kelurahan Tanah Grogot dan Desa Senaken. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kekumuhan dan mengetahui pola penanganan permukiman kumuh di Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode clustering wilayah. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel penelitian ini terdiri dari 31 orang narasumber yang berasal dari badan instansi pemerintah dan masyarakat. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tingkat kekumuhan pada 3 clustering termasuk dalam kategori kumuh ringan (nilai yang diperoleh clustering 1: 18, clustering 2: 21, clustering 3: 23) dan pola penanganan yang dilakukan adalah peremajaan secara fisik dengan perbaikan serta peningkatan kapasitas/jumlah pada indikator bangunan, jalan lingkungan, drainase lingkungan, pengelolaan persampahan dan proteksi kebakaran. Permasalahan permukiman kumuh di Kecamatan Tanah Grogot dapat segera dituntaskan dalam perencanaan wilayah dan kota guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengingat permukiman kumuh tidak hanya menjadi masalah sosial, tetapi juga masalah lingkungan yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Dalam upaya mengatasi permukiman kumuh harus melibatkan pendekatan yang komprehensif, tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada aspek sosial dan lingkungan, seperti pemberdayaan masyarakat, perbaikan akses terhadap layanan dasar, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.