Pengobatan infeksi pneumonia dengan terapi antibiotik yang tepat dan efektif akan menentukan keberhasilan pengobatan serta menghindari hal-hal yang merugikan seperti biaya pengobatan yang mahal. Studi farmakoekonomi diperlukan untuk menganalisis pemilihan antibiotik yang bervariasi dengan mempertimbangkan biaya dan efektivitas. Penelitian dengan judul Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Balita Di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda, bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya penggunaan obat antibiotik pada pasien pneumonia balita. Metode yang digunakan merupakan non ekperimental dengan rancangan penelitian deskriptif data yang diambil secara retrospektif yaitu berupa data rekam medik pasien pneumonia balita rawat inap di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda pada periode 2022. Hasil yang didapatkan yaitu pasien balita terbanyak dengan diagnose pneumonia dengan usia 0-1 tahun (73,07%), jenis kelamin laki-laki (80,76%), penyakit penyerta yaitu asma (26,92%), dan jamninan pembayaran BPJS (73,07%). Antibiotik yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi ampicillin dan sulbactam (50%), kombinasi ampicillin, sulbactam dan gentamicin (26,92%) dan kombinasi ampicillin, sulbactam dan cefixime (23,07%). Biaya lebih rendah dengan efektivitas lebih rendah didapatkan pada kombinasi ampicillin dan sulbactam. Efektivitas lebih rendah dengan biaya lebih tinggi didapatkan pada kombinasi ampicillin, sulbactam dan cefixime dan kombinasi ampicillin, sulbactam dan gentamicin. Sehingga penggunaan antibiotik kombinasi ampicillin dan sulbactam lebih cost effective dengan rerata efektivitas penurunan suhu tubuh sebesar 1,38℃ dan dengan rerata efektivitas lama rawat inap selama 3 hari.