Sonia Elizabeth Fortuna, 2024. Perbandingan Pertumbuhan Kalus Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) Melalui KulturJaringan pada Media Murashige & Skoog dan Media Vacin Went (Sebagai Penunjang Pokok Bahasan Bioteknologi). Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Vandalita M. M. Rambitan, M.P selaku pembimbing I dan Dr. Hj. Herliani, M.Pd selaku pembimbing II. Anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) merupakan tumbuhan langka khas Kalimantan yang tumbuh di hutan liar. Cagar Alam Kersik Luway, Kutai Barat, Kalimantan Timur, merupakan salah satu habitat tumbuhan ini tumbuh. Kebakaran hutan yang sering terjadi di hutan ini menyebabkan anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) menjadi semakin langka. Selain masalah tadi, penyebab kelangkaan lainnya adalah sulitnya perkembangbiakan, baik secara vegetatif maupun generatif. Solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan kultur in vitro menggunakan eksplan daun anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan kalus dari berbagai macam media. Media yang digunakan adalah media MS, MS + 2,4-D, VW, dan MS + VW, masing-masing dilakukan 6 kali ulangan, sehingga total ada 24 sampel. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis eksperimen. Data dianalisis dengan tes chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum terjadi pertumbuhan kalus, berdasarkan nilai chi hitung < chi tabel (3,33 < 7,81), sehingga tidak terdapat perbedaan signifikan pertumbuhan anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) melalui kultur jaringan pada semua media (media Murashige & Skoog (MS), media Vacin Went (VW), media MS + 2,4-D, dan media MS + VW). Media MS dan MS + VW memiliki pengerutan paling banyak, yaitu 6 eksplan. Media yang mengalami penguningan paling banyak adalah media MS + 2,4-D, yaitu 2 eksplan. Pertumbuhan akar paling banyak terjadi pada media MS dan MS + 2,4-D sebanyak 2 eksplan, namun media MS tumbuh lebih cepat. Berdasarkan pengamatan visualisasi tersebut, maka media yang terbaik adalah media MS.