JULIUS BENNI SIMATUPANG. Kajian Keberlanjutan Kebun Masyarakat Dengan Penerapan Agroforestri di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2024 (dibawah bimbingan Penny Pujowati). Pertanian keberlanjutan menjadi tujuan utama dengan mengedepankan penggunaan sumber daya alam secara efisien untuk mengurangi dampak lingkungan. Salah satu sistem yang diterapkan adalah agroforestri. Agroforestri adalah sistem yang menggabungkan tanaman pertanian, kehutanan, dan peternakan dalam satu lahan, seperti yang dilakukan di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sistem pertanian agroforestri masyarakat di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda berdasarkan aspek Agronomi, Sosial-budaya, dan Produktivitas Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-Juni 2024 di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda. metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Penentuan responden dilakukan dengan teknik Purposive Sampling dengan jumlah sebanyak 26 responden. Data dikumpulkan melalui berbagai metode yang relevan dengan tujuan penelitian, yaitu survei, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 45 jenis tanaman di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda yang terdiri dari 31 jenis pohon atau tegakan dan 14 jenis tanaman semusim. Nilai total keberlanjutan dari seluruh aspek yang dianalisis berada dalam kategori “Sedang” dengan total skor 24,41. Skor tersebut terdiri dari aspek agronomi sebesar 10,71, aspek sosial budaya sebesar 8,50, dan aspek produktivitas sebesar 5,2. Produktivitas lahan di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda ditentukan berdasarkan nilai produksi lahan dan harga jual hasil panen. Berdasarkan hasil perhitungan, total pendapatan tahunan dari sistem agroforestri di Kelurahan Lempake mencapai Rp. 166.350.000 / tahun.