Upacara Bekenjong merupakan salah satu kebudayaan khas suku Kutai yang senantiasa diadakan sebagai adat tahunan juga sebagai sarana media pengobatan. Upacara Bekenjong memiliki nilai-nilai budaya yang relevan dengan kehidupan masyarakat terdapat pengajaran mengenai adat istiadat, pengetahuan, seni, dan kepercayaan mengenai kebudayaan suku Kutai. Penelitian tradisi upacara Bekenjong ini bertujuan untuk mendeskripsikan performansi, indeksikalitas, dan partisipasi pada rangkaian upacara Bekenjong di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa tuturan yang terdapat dalam prosesi upacara Bekenjong. Sumber data diperoleh dari 2 informan yang berasal dari Desa Santan Ulu yang memahami prosesi upacara Bekenjong. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, catat, rekam dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode padan teori antropolinguistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tradisi upacara Bekenjong di Desa Santan Ulu terdapat bentuk performansi pada tahapan besawai, Bekenjong di seriding, Bekenjong di ayunan burung, Bekenjong di jamuan, proses mengobati, Bekenjong di pohon ayu, dan Bekenjong di sopek. Indeksikalitas terdapat pada alat dan bahan berupa kostum belian, prapen, beras kuning, tepung tawar, seriding, ayunan burung, jamuan, pohon ayu, sopek dan alat musik seperti gong, kelentang dan gendang. Partisipasi dalam upacara Bekenjong melibatkan belian sebagai orang yang memimpin jalannya upacara Bekenjong, Pengengon sebagai asisten belian, pasien, pemain musik serta masyarakat setempat. Dari hasil penelitian yang ditemukan terdapat beberapa nilai budaya dalam tradisi upacara Bekenjong yaitu, nilai kesejahteraan, nilai kesehatan, nilai kedamaian, nilai kesopansantunan, pelestarian dan kreativitas budaya, nilai kesetiakawanan sosial, nilai kerukunan dan nilai gotong royong.