Produk kompor minyak jelantah yang diproduksi oleh PT. Rimba Perkasa Utama saat ini belum menunjukkan performa yang memenuhi keinginan dan kebutuhan para pengguna untuk proses produksi. Hal tersebut diketahui setelah dilakukan wawancara dan penyebaran kuesioner untuk mengevaluasi performa produk saat ini, yang menunjukkan terdapat 13 atribut keinginan dan kebutuhan pengguna terhadap produk yang perlu ditingkatkan, dengan rata-rata nilai kepuasan terhadap atribut produk yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kepentingan atribut yang diharapkan pengguna. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan produk kompor minyak jelantah dengan tujuan memenuhi kepuasan para pengguna saat ini. Quality Function Deployment (QFD) merupakan metode yang digunakan untuk menerjemahkan keinginan dan kebutuhan para pelanggan (Voice of Customer) menjadi produk kompor minyak jelantah yang sesuai dan mampu memenuhi kebutuhan para pengguna. Untuk itu, prioritas pengembangan produk pada tahap house of quality difokuskan pada penyesuaian desain ruang bakar kompor dengan nilai bobot kepentingan sebesar 1,475. Penyesuaian desain ruang bakar bertujuan untuk meningkatkan kestabilan nyala api dan kemudahan pemantik awal api pada kompor minyak jelantah. Pengembangan karakteristik teknis tersebut didukung dengan prioritas pada tahap part development dengan penggunaan pipa besi dengan diameter 3 inchi sebagai bahan baku komponen ruang bakar dengan nilai bobot kepentingan 2,602 Pada tahap process planning, persiapan dan pemeriksaan bahan baku mendapatkan bobot kepentingan tertinggi sebesar 6,242, yang didukung hasil tahap production planning dengan prioritas pengaturan alat dan mesin saat perencanaan produksi dengan nilai bobot 4,776. Penelitian penerapan Quality Funtion Deployment dalam pengembangan produk kompor minyak jelantah menghasilkan usulan perbaikan berupa desain produk kompor minyak jelantah terbaru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan empat atribut keinginan pelanggan yang dapat dipenuhi perusahaan saat ini, yaitu atribut penyesuaian terhadap ruang bakar, penggunaan besi galvanis sebagai rangka kompor, posisi tabung bahan bakar stabil dan penyesuaian terhadap selang bahan bakar, serta penambahan casing pada kompor.