UD Taufik Jaya Makmur merupakan UMKM yang memproduksi amplang dengan berbagai bentuk dan ukuran kemasan. Pengendalian persediaan di UMKM ini menghadapi beberapa masalah, seperti tidak adanya penjadwalan produksi, biaya persediaan yang tinggi, dan perubahan harga bahan baku terutama pada tepung kanji dan ikan. Masalah-masalah tersebut berdampak pada penurunan kualitas pelayanan dan memberi peluang pada pesaing untuk mendapatkan konsumen. Oleh karena itu, metode deterministik digunakan dengan tujuan untuk mencapai pengendalian persediaan optimal yang terdiri dari metode Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), Least Unit Cost (LUC), Least Total Cost (LTC), Economic Part Period (EPP), Part Period Balancing (PPB), Silver Meal, dan Wagner Within. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa persediaan optimal tepung kanji setelah mempertimbangkan minimum lot pembelian serta kapasitas gudang terdapat pada metode Economic Part Period (EPP), Part Period Balancing (PPB), dan Wagner Within. Biaya persediaan yang dikeluarkan untuk memenuhi permintaan 1 tahun ke depan sebesar Rp733.802 dengan penghematan mencapai 72% dari kebijakan usaha. Sedangkan persediaan optimal ikan terdapat pada metode Period Order Quantity (POQ), Least Unit Cost (LUC), Least Total Cost (LTC), dan Wagner Within. Biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp9.159.728 dengan penghematan mencapai 37% dari kebijakan usaha. Analisis sensitivitas menunjukkan pengendalian persediaan tepung kanji dan ikan sensitif terhadap biaya distribusi sehingga perlu dilakukan perhitungan kembali jika terdapat perubahan di masa mendatang.