Kondisi produksi perikanan di Kabupaten Donggala mengalami penurunan akibat dari adanya bencana gempa dan tsunami pada tahun 2018. Pasca bencana gempa dan tsunami, pemerintah berupaya untuk melakukan rehabilitasi sebagai upaya pemulihan perekonomian lokal. Penelitian ini menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat nelayan pesisir sebelum gempa dan Tsunami untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka hanya melakukan aktivitas usaha penangkapan ikan dilaut semata-mata tanpa ada usaha lain, dengan pendapatan bersih rata-rata sejumlah Rp. 9.033.826,00 di peroleh dari rata-rata penerimaan sejumlah Rp. 80.163.850,00 dikurang dengan rata-rata total biaya sejumlah Rp. 71.130.023,00. Strategi Pemerintah dalam meningkatan Pendapatan Nelayan pasca gempa dan tsunami tahun 2018 adalah dengan strategi penyediaan bantuan untuk nelayan, pemberdayaan dan pelatihan nelayan, pengembangan budidaya perikanan, perbaikan infrastruktur, peningkatan akses pasar, kolaborasi dengan organisasi internasional dan Lembaga swadaya masyarakat, pemulihan perekonomian lokal melalui umkm, strategi melalui pemberdayaan masyarakat dan pemulihan ekosistem pesisir. Strategi nelayan dalam meningkatkan pendapatan nelayan pasca gempa dan tsunami, selain tetap melakukan usaha penangkapan ikan dengan melakukan usaha pengolahan hasil perikanan (pengolahan abon ikan) dan usaha budidaya ikan dalam ember (BUDIKDAMBER). Dari strategi penambahan usaha tersebut rata-rata responden bisa meningkatkan pendapatannya di bandingkan sebelum gempa dan tsunami.