Keanekaragaman hayati Indonesia menyediakan berbagai hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang memiliki potensi ekonomi besar jika dikelola dengan baik. Selama ini, perhatian lebih banyak tertuju pada produksi kayu, sedangkan HHBK seperti resin, rotan, madu, dan flora lainnya kurang dimanfaatkan. Budidaya lebah tanpa sengat Heterotrigona itama menjadi salah satu potensi HHBK yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produksi madu dan bee pollen yang bernilai tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakter morfologi polen dari sampel madu dan bee pollen di KHDTK Universitas Mulawarman yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Metode pengamatan mikroskopis digunakan untuk menganalisis ukuran, bentuk, tipe apertur, dan ornamentasi eksin polen. Hasilnya menunjukkan 40 jenis polen dari 25 famili tumbuhan, dengan dominasi ukuran polen sedang (25-50 µm) dan tipe apertur tricolporate. Bentuk polen yang paling umum adalah prolatespheroidal, serta ornamentasi seperti scabrate, verrucate, reticulate, granulate, echinate, pisilate, perforate, Rugulate dan striate. Temuan ini menyoroti pentingnya konservasi flora dan optimalisasi pengelolaan HHBK untuk mendukung budidaya lebah tanpa sengat yang berkelanjutan.