Secara empiris daun trembesi telah digunakan oleh masyarakat untuk mengobati demam, diare, sakit perut dan sakit kepala. Berdasarkan penelitian sebelumnya, daun trembesi diketahui mengandung golongan senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai penurun demam (antipiretik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rendemen ekstrak daun trembesi, golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak daun trembesi, serta dosis optimal dari ekstrak daun trembesi sebagai antipiretik. Hewan uji yang digunakan sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, kontrol negatif (Na CMC), kontrol positif (parasetamol), dan kelompok uji ekstrak daun trembesi dengan dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB. Metode penginduksi demam yang digunakan yaitu pepton 10% secara subkutan. Parameter yang diamati adalah adanya penurunan suhu rektal pada mencit. Hasil penelitian menunjukkan rendemen ekstrak daun trembesi sebesar 13,67%, dan teridentifikasi golongan senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, dan saponin. Hasil uji aktivitas antipiretik ekstrak daun trembesi menunjukkan dosis optimal yaitu 200 mg/KgBB dan setara dengan parasetamol.