Demam terjadi akibat peradangan Obat antipiretik bekerja dengan mengurangi produksi prostagladin. Tanaman seperti cabai (Capsicum annum L) dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) telah lama digunakan untuk menurunkan demam. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa kimia pada daun cabai dan daun mengkudu melalui skrining fitokimia, mengetahui aktivitas antipiretik dan dosis terbaik kombinasi ekstrak etanol daun cabai dan dalam menurunkan demam pada mencit yang di induksi Pepton 5%. Daun cabai dan daun mengkudu diekstraksi dengan maserasi pelarut etanol 96%. Skrining fitokimia dilakukan secara kualitatif dengan pereaksi spesifik diikuti pengujian antipiretik pada mencit putih jantan yang diinduksi pepton 5%. Kelompok kontrol negatif (Na CMC 1%), kontrol positif (parasetamol 52 mg/KgBB), dan kelompok uji dosis kombinasi ekstrak CA : MC 300 : 400 mg/KgBB, CA :CM 150 : 200 mg/KgBB, dan CA : MC 75 : 100 mg/KgBB. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun cabai mengandung alkaloid, flavonoid, tanin dan steroid. sedangkan daun mengkudu mengandung alkaloid, steroid dan flavonoid. Hasil uji antipiretik semua kelompok lulus uji normalitas (p > 0,05). Uji Two Way ANOVA menunjukkan pada menit ke-0 dan 30 tidak ada perbedaan signifikan (p > 0,9), pada menit ke-60 parasetamol secara signifikan menurunkan suhu mencit (p < 0,0001). Pada menit ke-90 dan 120 parasetamol dan semua kelompok uji menunjukkan penurunan suhu yang signifikan dibanding kontrol negatif (p < 0,05). Hal ini menunjukkan kelompok uji kelompok uji dosis CA : MC 300 : 400, CA : MC 150 : 200, CA : MC 75 : 100 memiliki efek antipiretik seperti parasetamol dengan dosis terbaik adalah dosis CA : MC 75 : 100. Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun cabai dan daun mengkudu memiliki aktivitas antipiretik yang signifikan.