Tulus Hariadi, 2024. Penerapan metode field trip pada pembelajaran sejarah di kelas XI SMA Negeri 6 Berau di bawah bimbingan Hj. Siti Marfuah, S.Pd.,M.Pd. sebagai pembimbing I dan Fathimah Dayaning Pertiwi, S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing II Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan metode field trip, kendala, solusi dan dampaknya pada pembelajaran sejarah di kelas XI SMA Negeri 6 Berau. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, persiapan penerapan metode field trip dalam pembelajaran sejarah, guru membuat persiapan yang berdasarkan faktor-faktor metode field trip seperti tujuan penggunaan metode field trip, kebutuhan siswa, penentuan objek, pertemuan dengan pengurus objek. Pelaksanaan penerapan metode field trip dalam pembelajaran sejarah, guru mengarahkan siswa untuk mengamati objek peninggalan sejarah dan menyimak penjelasan yang disampaikan oleh pemandu museum serta guru juga mengadakan lomba video kreatif dari hasil kunjungan museum. Evaluasi penerapan metode field trip pada pembelajaran sejarah, guru meminta siswa mengumpulkan seluruh hasil tugas yang diberikan selama kegiatan field trip dan didiskusikan kembali dikelas. Kedua kendala penerapan metode field trip pada pembelajaran sejarah, bagi guru yaitu jumlah kuota siswa yang cukup banyak dan kendala transportasi. Bagi siswa, ada beberapa yang terlambat tiba di sekolah, cuaca panas, dan berdesakan saat berada di museum. Ketiga,solusi yang diberikan dari kendala-kendala yang dialami adalah dengan mempersiapkan alternatif transportasi dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan masuk secara bergantian ke dalam museum. Keempat, dampaknya adalah siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam belajar sejarah, menambah pengetahuan dan pengalaman tersediri bagi siswa, mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berdiskusi serta mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Secara keseluruhan, penerapan metode kunjungan lapangan tidak hanya berdampak terhadap pengalaman belajar siswa tetapi juga mendukung pengembangan skill konten guru, meningkatkan reputasi sekolah di kancah provinsi dan nasional, menjadi sarana rekreasi dan penghilang stress, serta memberikan kontribusi positif terhadap museum.