Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir perkembangan pada siklus hidup manusia dengan usia lebih dari 60 tahun. Penuaan pada lansia merupakan suatu proses yang tidak dapat dihindari dan mengakibatkan penurunan fisiologis tubuh seperti tekanan darah. Tekanan darah merupakan tekanan yang dihasilkan oleh aliran darah yang berada pada pembuluh darah arteri dan dapat dikatakan tinggi (hipertensi) apabila tekanan melebihi 139/89 mmHg. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi tekanan darah pada lansia yaitu kualitas tidur dan tingkat stres. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kualitas tidur dan tingkat stres dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Bengkuring, yang dilakukan pada bulan September hingga Oktober 2024. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel melalui insidental sampling dan berdasarkan data primer melalui pengukuran tekanan darah secara langsung dan pengisian kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) dan DASS-42 (Depression Anxiety Stress Scales) pada 70 responden. Analisis statistik yang digunakan adalah Fisher dan pengujian kekuatan hubungan menggunakan uji korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang dominan adalah buruk (72,9%) dengan tingkat stres yang dominan adalah normal (90%), dan tekanan darah yang dominan adalah hipertensi derajat 1 (80%). Hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan tekanan darah (p = 0,045) dan hubungan yang bermakna antara tingkat stres dengan tekanan darah (p = 0,026). Uji kekuatan korelasi didapatkan hubungan yang lemah (p = 0,032 dan r = -0,257) antara kualitas tidur dengan tekanan darah dan hubungan lemah (p = 0,009 dan r = 0,310). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dan tingkat stres dengan tekanan darah, namun hubungan korelasi kualitas tidur dan tingkat stres dengan tekanan darah lemah.