Penambangan batubara umumnya menggunakan teknik penambangan terbuka, teknik penambangan ini menyebabkan kerusakan pada lanskap ekosistem alami. Upaya yang dilakukan agar lahan menjadi produktif yaitu dengan kegiatan reklamasi dan revegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi lubang tanam, variasi dosis pupuk NPK dan interaksi kedua faktor perlakuan berpengaruh terhadap persen hidup dan pertumbuhan Kaliandra Merah serta untuk mengetahui perlakuan yang memberikan pengaruh pertumbuhan terbaik di lahan revegetasi pascatambang batubara. Penelitian di PT Jembayan Muara Bara, menggunakan pola RAL Faktorial dengan 2 faktor : dimensi lubang tanam ( L1: 10 cm × 10 cm × 10 cm, L2 : 20 cm × 20 cm × 20 cm, L3 : 30 cm × 30 cm × 30 cm ) dan variasi dosis pupuk NPK ( P1 : 2,5 g, P2 : 5 g, P3 : 7,5 g), menghasilkan total 27 satuan percobaan. Setiap perlakuan memiliki 3 ulangan, sehingga terdapat 81 unit percobaan. Setiap unit percobaan diamati 90 bibit kaliandra merah dengan jarak tanam 1 m × 2 m, sehingga total unit pengamatan adalah 2.430 bibit. Parameter yang diamati adalah persentase hidup, pertumbuhan diameter dan tinggi setiap 2 bulan selama 9 bulan. Hasil penelitian menunjukan dimensi lubang tanam berpengaruh nyata terhadap persen hidup dan pertumbuhan diameter kaliandra merah. Namun, variasi dosiS pupuk NPK tidak memberikan pengaruh nyata terhadap persen hidup maupun pertumbuhan kaliandra merah, dan Kombinasi perlakuan dimensi lubang tanam dan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap persen hidup kaliandra merah. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan tingkat keberhasilan tinggi terhadap persen hidup sebaiknya menggunakan kombinasi perlakuan L2P1 yaitu sebesar 72,96%, terhadap diameter sebaiknya menggunakan kombinasi perlakuan L3P3 yaitu sebesar 2,80 cm dan terhadap tinggi, sebaiknya menggunakan kombinasi perlakuan L3P3 yaitu sebesar 303,4 cm.