Micshelin Jhosi Pratama, 2024. Penggunaan Tumbuhan Liar Sebagai Bahan Obat Tradisional Etnis Dayak Benuaq di Kampung Muara Tae (dibimbing oleh Paulus Matius dan Rita Diana). Tumbuhan liar hidup dan tumbuh di tempat yang tidak dirawat oleh manusia atau bisa dikatakan tumbuhan liar merupakan tumbuhan yang hidup di alam bebas tanpa adanya campur tangan manusia. Tumbuhan liar biasanya hanya dianggap sebagai gulma oleh masyarakat umum karena terkadang tumbuhan liar juga hidup pada sekitar kebun ataupun halaman rumah, namun beberapa tumbuhan liar memiliki potensi yang sangat baik untuk dijadikan sebagai bahan obat tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi dari masyarakat etnis Dayak Benuaq mengenai pemanfaatan organ-organ tumbuhan liar sebagai obat tradisional yang diolah secara tradisional di kampung Muara Tae serta menuangkan pengetahuan suku Dayak Benuaq tentang tumbuhan liar sebagai obat tradisional ke dalam bentuk tulisan agar terjaga keutuhan pengetahuan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling dan wawancara langsung dengan tokoh adat, petinggi kampung dan pembeliatn. Dari hasil penelitian didapatkan 104 jenis tumbuhan liar sebagai bahan obat tradisonal yang dimanfaatkan oleh masyarakat di kampung Muara Tae, tumbuhan liar yang didapatkan tersebut berdasarkan hasil dari wawancara bersama masyarakat dengan responden yaitu sebanyak 16 orang yang dipilih memiliki pengetahuan mengenai tumbuhan liar sebagai obat tradisional. Tumbuhan liar yang tercatat terdapat diarea hutan, ladang dan pekarangan, tumbuhan tersebut banyak ditemukan diarea hutan karena hutan merupakan rumah bagi tumbuh-tumbuhan. Bagian atau organ tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah akar 25,3% dan daun 17,8%. Kemudian cara penggunaan tumbuhan liar sebagai obat tradisional terbanyak yaitu dengan cara diminum 45,9%, dengan adanya penelitian ini maka pengetahuan yang dimiliki oleh suku Dayak Benuaq di kampung Muara Tae telah tercatat dan semoga pengetahuan yang tercatat dapat terjaga selalu keutuhannya.