UJI ANTIBAKTERI MINYAK ASIRI RIMPANG BANGLE (ZINGIBER PURPUREUM ROSCOE) ASAL KALIMANTAN TIMUR TERHADAP CUTIBACTERIUM ACNES DAN STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS SECARA IN VITRO
Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri yang berperan dalam patogenesis acne vulgaris. Pengobatan antibiotik pada acne vulgaris telah menimbulkan resistensi terhadap kedua bakteri hingga 30%-40%. Maka dari itu, perlu agen antibakteri baru yang belum resistensi terhadap Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis, yaitu rimpang Zingiber
purpureum Roscoe (Bangle) asal Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak asiri rimpang Zingiber purpureum Roscoe asal Kalimantan Timur serta konsentrasi optimal dalam menghambat pertumbuhan Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis secara in vitro. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental laboratoris metode difusi cakram dengan rancangan posttest only control group. Penelitian ini menggunakan empat konsentrasi minyak asiri rimpang Zingiber purpureum Roscoe (25%; 50%: 75%; dan 100%), Kloramfenikol 30μg/disk sebagai kontrol positif, serta tween 80 sebagai kontrol negatif. Penelitian dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan rerata diameter zona hambat minyak asiri rimpang Zingiber purpureum Roscoe pada Cutibacterium acnes adalah 5.6 mm (konsentrasi 25%), 5.8 mm (konsentrasi 50%), 7.5 mm (konsentrasi 75%), dan 7.8 mm (konsentrasi 100%). Sedangkan, rerata diameter zona hambat minyak asiri rimpang Zingiber purpureum Roscoe pada Staphylococcus epidermidis adalah 4.8 mm (konsentrasi 25%), 7.8 mm (konsentrasi 50%), 8.5 mm (konsentrasi 75%), dan 9.1 mm (konsentrasi 100%). Hasil uji one way ANOVA pada Cutibacterium acnes dan uji Kruskal-Wallis pada Staphylococcus epidermidis adalah p>0.05. Kesimpulannya adalah minyak asiri rimpang Zingiber purpureum Roscoe asal Kalimantan Timur memiliki aktivitas antibakteri kategori sedang pada konsentrasi 100%; 75%; 50% dalam menghambat Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis, kategori sedang pada konsentrasi 25% dalam menghambat Cutibacterium acnes, kategori lemah pada konsentrasi 25% dalam menghambat Staphylococcus epidermidis, serta mempunyai daya hambat maksimal pada konsentrasi 100%.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | UJI ANTIBAKTERI MINYAK ASIRI RIMPANG BANGLE (ZINGIBER PURPUREUM ROSCOE) ASAL KALIMANTAN TIMUR TERHADAP CUTIBACTERIUM ACNES DAN STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS SECARA IN VITRO |
---|---|
Pengarang | Stephani Christiane - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI STE u 2024 |
Subyek | Antibakteri Staphylococcus epidermidis Minyak Asiri Zingiber purpureum Roscoe Cutibacterium acnes |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Kedokteran |
Jurusan | kedokteran |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY