Penelitian bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya banjir rob, dampak dan strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat petambak dan nelayan dalam menghadapi ancaman banjir rob di Desa Muara Pantuan Kecamatan Anggana. Data primer dikumpulkan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi, dan dianalisis secara kualitatif deskriptif. Responden penelitian adalah petambak dan nelayan sebanyak 12 responden, meliputi 6 responden berdasarkan kepemilikan lahan yakni: 5 petambak pemilik, 1 petambak penyakap. Serta 6 nelayan berdasarkan alat tangkap yang digunakan yakni: 3 alat pancing, 3 jaring gondrong (Trammel net). Hasil penelitian menunjukkan banjir rob di Desa Muara Pantuan Kecamatan Anggana terjadi pada 25 November 2022 ketinggian 2.9 m. Penyebab utama terjadinya banjir rob adalah akibat naiknya permukaan air laut, yang disebabkan oleh musim hujan dengan curah hujan yang tinggi. Musim Pancaroba selain bisa menyebabkan hujan, dapat juga mempengaruhi: suhu, salinitas dan fenomena alam lainnya yang dapat mempengaruhi aktivitas petambak dan nelayan. Dampak banjir rob bagi petambak dan nelayan di Desa Muara Pantuan Kecamatan Anggana adalah: rusaknya lahan tambak dan tingginya gelombang laut yang disebabkan oleh bertiupnya angin laut utara dan selatan. Strategi adabtasi petambak dalam menghadapi banjir rob adalah 50% dengan cara menanam pohon bakau dan 50% lagi melakukan peninggian tanggul tambak, sementara strategi adabtasi nelayan adalah 16,66% dengan menambah jumlah unit alat tangkap jika harus melalut dan 83,33% jika tidak melaut mereka membantu kegiatan usaha ibu rumah tangga dalam membuat kerupuk.