IMMANUEL FELIX. Indikator Tumbuhan Lokal Terhadap Status Kesuburan Tanah Pada Sistem Perladangan Masyarakat Suku Dayak di Kabupaten Kutai Barat. Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, 2024. (dibawah bimbingan Makhrawie). Pemilihan tumbuhan lokal merupakan bagian dari pengetahuan tradisional Masyarakat Peladang Dayak yang telah diwarisi secara turun temurun sebagai indikator kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang dianggap sebagai indikator utama kesuburan tanah dan mengevaluasi tingkat kesuburan tanah berdasarkan kriteria Pusat Penelitian Tanah (PPT) tahun 1995 dan berdasarkan persepsi Masyarakat Suku Dayak terhadap vegetasi tumbuhan lokal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2023 hingga Februari 2024 dengan tahapan observasi dan wawancara kemudian pengambilan sampel tumbuhan lokal dan tanah di lapangan dengan metode purposive sampling. Sampel tanah dianalisis tekstur, pH, KTK, Kejenuhan Basa, C-Organik, P tersedia, dan K-tersedia di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Penilaian status kesuburan tanah ditentukan dengan metode deskriptif-komparatif. Hasil uji laboratorium dari lima lokasi penelitian menunjukkan bahwa pH tergolong sangat masam, C-Organik sangat rendah hingga rendah, P tersedia rendah hingga sangat tinggi, K potensial sedang hingga sangat tinggi, KTK sangat rendah hingga sedang, dan Kejenuhan Basa sangat rendah. Berdasarkan penelitian, jenis-jenis tumbuhan lokal sebagai indikator kesuburan tanah pada masyarakat Dayak di Kabupaten Kutai Barat menunjukkan status kesuburan tanah yang rendah di Kampung Juaq Asa (Limat), Kampung Bentas (Pengesiq), dan Kampung Lambing (Garaaq). Di Kampung Gunung Rampah (Keramuq, Namun, Wakai Pengeraya) serta Kampung Dilang Puti (Isak Isik, Paremp), kesuburan tanah tergolong sangat rendah.