Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah pada tubuh tidak terkontrol atau tinggi abnormal, biasanya ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah melebihi 180 mg/dl. Adapun berbagai faktor risiko yang menyebabkan kondisi hiperglikemia, termasuk obesitas, diet tinggi gula, kurangnya aktivitas fisik, stres, penggunaan obat-obatan tertentu dan dapat memicu terjadinya penyakit salah satunya adalah diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan mengatahui potensi fraksi etil asetat daun sembukan (Paederia foetida) sebagai anti-hiperglikemia. Pengujian fraksi etil asetat daun sembukan (FEADS) menggunakan metode tes toleransi glukosa (TTGO) pada mencit jantan (n=25) yang dibagi menjadi: (1) Kelompok normal, (2) Kelompok glibenklamid 0,65 mg/kg BB, (3) Kelompok FEADS 87,5 mg/kg BB, (4) Kelompok FEADS 175 mg/kg BB, (5) Kelompok FEADS 350 mg/kg BB. Induksi hiperglikemia menggunakan larutan glukoksa monohidrat dosis 2 g/kg BB. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode Two Way ANOVA SPSS. Skrining fitokimia juga dilakukan menggunakan uji kualitatif reagen spesifik. Berdasarkan hasil penelitian, FEADS dosis 175 mg/kg BB dan dosis 350 mg/kg BB menunjukan adanya perbedaan signifikan terhadap kontrol normal (p < 0.05). Namun, pada dosis 87,5 mg/kg BB tidak menunjukan adanya perbedaan signifikan jika dibandingkan dengan kontrol normal (p < 0.05). FEADS dosis 175 mg/kg BB merupakan dosis efektif yang bekerja secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah dan tidak menunjukan adanya perbedaan signifikan terhadap kelompok glibenklamid (p > 0.05). Lebih lanjut, beberapa golongan senyawa berhasil diidentifikasi yaitu golongan metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, steroid dan triterpenoid. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat daun sembukan 175 mg/kg BB memiliki potensi sebagai antihipergikemia.