Nipah (Nypa fruticans) merupakan hasil hutan non kayu yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sumber bahan baku dibidang industri nipah dan dapat menghasilkan nilai ekonomi, di Kelurahan Muara Kembang Kabupaten Kutai Kartanegara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai manfaat ekonomi langsung nipah yang dimanfaatkan oleh masyarakat kelurahan muara kembang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik wawancara kepada masyarakat yang melakukan kegiatan produksi hasil nipah yaitu 5 petani/pengrajin produk olahan nipah. Jenis data berupa data primer dan data sekunder yang diambil dari berbagai sumber informasi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai manfaat ekonomi langsung di Kelurahan Muara Kembang pada KTH (Kelompok Tani Hutan) Sinar Nilam memiliki luas areal izin pemanfaatan hutan 616 ha, terdiri dari manfaat daun, lidi, selongsong ketupat dan sapu lidi. Nilai total manfaat ekonomi langsung, sebesar Rp. 317.148.000 per tahun, nilai ini terdiri dari nilai manfaat daun sebesar 59% dengan nilai Rp. 188.496.000 per tahun, nilai manfaat lidi sebesar 34% dengan nilai Rp. 107.712.000 per tahun, nilai manfaat selongsong ketupat 3% dengan nilai Rp. 9.000.000 per tahun dan nilai manfaat sapu lidi sebesar 4% dengan nilai Rp. 12.000.000 per tahun. Nilai manfaat ekonomi langsung yang terbesar di dapatkan dari hasil daun nipah, sedangkan pendapatan yang paling kecil berasal dari manfaat selongsong ketupat.