Beton banyak digunakan karena kemudahan dalam pengerjaannya, fungsinya, dan bahannya yang cukup mudah untuk didapatkan. Dalam ilmu sipil, beton biasanya digunakan sebagai elemen struktur seperti pondasi, kolom, dan plat. Serta sebagai bahanpekerasan jalan dan berbagai konstruksi lainnya. Saat umur kontruksi telah mencapai umur batasnya, maka perlu dilakukan pembongkaran bangunan dengan tujuan menjaga keselamatan penghuni atau pengguna. Selain dari umur bangunan, pembongkaran bangunan juga disebabkan oleh mutu yang tidak sesuai, kesalahan desain ataupun permasalahan lainnya. Untuk dimanfaatkan sebagai campuran beton baru, beton bongkar hasil dari limbah beton perlu dilakukan penanganan agar memenuhi persyaratan campuran beton. Penanganan tersebut ialah dengan menghacurkan limbah beton sampai menjadi ukuran yang sesuai dan dilakukan pengujian agregat. Dari Hasil kuat tekan rata-rata dari BN dengan rencana K-225 pada umur 7 hari 15,542 Mpa dan BN dengan rencana K-300 pada umur 7 hari 16,279 Mpa, variasi beton bongkar mengalami penurunan dengan kuat tekan 8,997 Mpa untuk BB dengan rencana K-225 dan 12,241 Mpa untuk BB dengan rencana K-300. Hasil pengujian slump untuk beton normal nilai slump yang didapat antara 12,5 – 12,7 cm, untuk beton bongkar nilai slumpnya 12 – 13 cm. Hasil pengujian ini sesuai dengan slump rencana yaitu 6cm-18cm.