Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi dengan angka kehamilan tidak diinginkan berdampak di Indonesia (23,5%). Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh kegagalan dalam penggunaan kontrasepsi, rendahnya akses informasi terhadap keluarga berencana serta kurangnya pengetahuan tentang perencanaan kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan yang mempengaruhi kehamilan tidak diinginkan pada wanita menikah di Kalimantan Timur.

Metode dalam penelitian ini adalah non-reactive menggunakan data sekunder yaitu Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program (SKAP) tahun 2019 dengan sampel sebanyak 1041 responden yang berfokus pada 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Data dianalisis dengan Regresi Logistik Multinomial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan usia, paritas, kebutuhan KB, daerah dan akses informasi KB dengan kehamilan tidak diinginkan. Serta paritas, kebutuhan KB, daerah dan akses informasi KB berpengaruh signifikan terhadap kehamilan tidak diinginkan di Kalimantan Timur. Model regresi logistik multinomial diperoleh adalah gkehamilan tidak tepat waktu = ‒ 1.489 + 0,901kebutuhan KB(tidak terpenuhi) ‒ 1,087akses informasi KB(tidak akses). gkehamilan tidak diinginkan sama sekali = ‒ 4,195 + 1,794paritas(memiliki > 2 anak) + 0,554daerah(perkotaan). Model regresi logistik multinomal memberikan ketepatan klasifikasi sebesar 76,4%. Dapat disimpulkan bahwa paritas berisiko paling besar terhadap kehamilan tidak diinginkan di Kalimantan Timur.

Saran penelitian ini yaitu perlunya keterampilan tenaga kesehatan dalam memberikan informasi dan edukasi agar meningkatkan kesadaran ibu tentang pentingnya kesehatan reproduksi, pemilihan kontrasepsi dan perencanaan kehamilan.