Pendahuluan : ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) adalah mereka yang mengidap gangguan pada pikiran, perasaan, dan tindakan yang muncul sebagai kumpulan gejala atau perubahan perilaku yang signifikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui stigma masyarakat dengan orang gangguan jiwa di RT 16 Kel. Sidodadi Samarinda. Metodologi : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dengan metode ini dilakukan dengan cara informasi dikumpulkan dari responden menggunakan kuisioner. Teknik yang digunakan yaitu random sampling dengan jumlah populasi 220 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner Community Attitudes Toward the Menthally Ill. Hasil : Berjenis kelamin perempuan sebanyak 40 responden atau sebesar (58,82%) dan yang paling sedikit berjenis kelamin laki – laki 28 responden atau sebesar (41,1%). Responden yang paling banyak berada pada usia 18-45 tahun dengan jumlah 60 responden atau sebesar (92,82%) dan pada usia 45-60 tahun adalah golongan responden tersedikit yaitu sebanyak 8 responden dengan presentase (25,91%). Responden tingkat pendidikan yang terbanyak yaitu SMA sebanyak 40 responden yaitu sebesar (58,82%) dan yang paling sedikit yaitu SD 5 responden dengan sebesar (7,35%). responden Pekerjaan yang bekerja sebanyak 36 responden yaitu sebesar (52,94%) dan yang paling sedikit yaitu tidak bekerja 32 responden dengan sebesar (47,06%). Responden terpapar ODGJ sebanyak 61responden yang terbanyak yaitu Pernah lihat ODGJ dijalan sebesar (89,71%) dan yang paling sedikit yaitu Memiliki anggota keluarga yang ODGJ 3 responden dengan sebesar (4,41%). Kesimpulan : Stigma masyarakat pada ODGJ menunjukkan bahwa masyarakat cenderung tidak setuju dengan stigma negatif pada penderita ODGJ seperti pandangan yang menghindari dan menjauhi penderita karena dianggap mengancam bagi masyarakat