Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang prevalensinya cukup tinggi di Indonesia dengan total biaya pengobatan yang relatif mahal dan memerlukan pengobatan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien, profil pengobatan antipsikotik dan efektivitas antipsikotik ditinjau dari segi farmakoekonomi pada pengobatan skizofrenia rawat inap di RSJD Atma Husada Mahakam Periode 2022. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional non eksperimental yang dianalisis secara deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan didapatkan dari total populasi 1701 jiwa, sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah sebanyak 100 sampel. Hasil dari penelitian ini yaitu pasien terbanyak dengan diagnosa skizofrenia adalah pasien dengan usia dewasa awal 26-35 tahun, berjenis kelamin laki – laki, belum atau tidak bekerja, riwayat tingkat pendidikan SMU/SMK/MA, menggunakan jaminan pembayaran BPJS, dan tipe skizofrenia didominasi oleh tipe skizofrenia tak terinci. Antipsikotik yang paling banyak digunakan yaitu Risperidon tunggal, kombinasi Risperidon + Olanzapin, dan Haloperidol tunggal. Penggunaan terapi Risperidon tunggal lebih cost effective dibandingkan dengan terapi lainnya dengan nilai ACER Rp30.480,48 dan nilai ICER sebesar Rp -186.860,17. Parameter efektivitas dalam penelitian ini menggunakan lama rawat inap.