Penelitian ini mengkaji penerapan diplomasi budaya oleh Qatar dalam penyelenggaraan World Cup FIFA 2022, dengan fokus pada penggunaan konsep diplomasi budaya, keterlibatan pemerintah dan aktor utama, objektif yang ingin dicapai, aktivitas yang dilaksanakan, dan audiens yang terlibat. World Cup FIFA 2022 merupakan kesempatan strategis bagi Qatar untuk meningkatkan profil budaya dan internasionalnya, serta memperkuat hubungan diplomatik melalui acara global yang memiliki audiens luas. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dari studi pustaka, wawancara dengan pihak terkait, dan observasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan konsep diplomasi budaya sebagai kerangka utama untuk memahami bagaimana Qatar mengintegrasikan unsur budaya dalam penyelenggaraan acara tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Qatar menerapkan diplomasi budaya melalui berbagai aktivitas, seperti festival, pameran, dan pertunjukan yang menampilkan warisan budaya dan inovasi lokal. Pemerintah Qatar berperan aktif dalam merancang dan melaksanakan strategi diplomasi budaya ini, bekerja sama dengan aktor-aktor seperti lembaga kebudayaan, sektor swasta, dan tokoh masyarakat. Objektif utama dari diplomasi budaya Qatar adalah untuk memperbaiki citra internasional, memperluas pengaruh budaya, dan membangun hubungan diplomatik yang lebih kuat. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan berhasil menarik perhatian global dan mempengaruhi persepsi audiens internasional, yang mencakup pengunjung World Cup, media, dan masyarakat global. Dampak jangka panjang dari strategi ini terlihat pada peningkatan profil budaya Qatar dan perubahan dalam hubungan internasional serta dampak ekonomi yang positif. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana negara kecil seperti Qatar dapat memanfaatkan acara internasional untuk mencapai tujuan diplomasi budaya dan memperkuat posisi global mereka.