Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki, salah satunya adalah pembuatan batako. Batako tersebut secara kasat mata menunjukkan kualitas yang cukup baik dengan permukaan yang mulus akan tetapi sebenarnya belum memenuhi standar batako yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan kualitas batako hasil produksi industri kecil di wilayah Kutai Kartanegara, untuk mengoptimalkan campuran batako dan untuk mengetahui nilai tampak dan ukuran, daya serap air, kuat tekan batako pada umur 28 hari. Dalam melaksanakan penelitian ini rancangan komposisi campuran batako dibuat berdasarkan campuran batako pada industri kecil di wilayah Kutai Kartanegara. Hasil Penelitian pada industri kecil di wilayah Kutai Kartanegara. Untuk batako Kota Bangun Ulu dengan kuat tekan sebesar 17,77 Kg/cm2 , Separi dengan kuat tekan sebesar 13,98 Kg/cm2, Maluhu dengan kuat tekan sebesar 17,48 Kg/cm2 , dan Loa Janan Ulu dengan kuat tekan sebesar 10,63 Kg/cm2 Tetapi untuk daya serap air memenuhi SNI 03-0349-1989. Kualitas batako pada industri kecil di Kutai Kartanegara dapat di katakan tidak layak karena semua batako dari industri yang dijadikan sampel tidak memenuhi standar pada PUBI-1982, banyaknya agregat kasar dalam campuran batako sangat mempengaruhi nilai daya serap air dan kuat tekannya.