Sungai merupakan tempat yang menjadi lokasi pengendapan material sedimen yang tercampur dengan bahan-bahan buangan/limbah. Analisis granulometri adalah suatu analisis tentang karakteristik sedimen terhadap tingkat resistensi butiran sedimen dari proses-proses eksogenik. Konsentrasi logam Fe pada sedimen diperoleh dari hasil rombakan melalui proses eksogenik dari sumber-sumber batuan yang mengandung unsur besi (Fe) dan cebakan unsur besi yang telah terbentuk sebelumnya yang kemudian terakumulasi di sungai. Penelitian ini dilakukan pada Sungai Pampang Kiri di Desa Budaya Pampang, Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur yang dilakukan pada 6 titik lokasi penelitian dengan pengambilan sampel material sedimen menggunakan teknik coring. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui sebaran tekstur sedimen dan konsentrasi Fe pada sampel serta pengaruh perubahan tekstur sedimen dan konsentrasi Fe dari hulu sungai ke hilir sungai. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode granulometri dengan pendekatan matematis pada material sedimen dan metode XRF untuk mengetahui konsentrasi logam Fe pada material sedimen tersebut. Berdasarkan hasil analisa granulometri pada bagian hulu dan hulur sungai memiliki ukuran dan sortasi butir yang bervariasi dengan rata-rata berukuran sand dengan butiran yang morderately - poorly sorted. Nilai skewness dan kurtosis pada bagian hulu dan hilir sungai menggambarkan kondisi arus dan gelombang serta kondisi kestabilan perairan yang berbeda dimana di bagian hulu yang lebih aktif dibandingkan bagian hilir sungai. Distribusi kadar Fe pada bagian hulu dan hilir sungai memiliki perbedaan signifikan dimana kadar Fe bagian hulu lebih rendah dibandingkan pada bagian hilir sungai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin ke hilir sungai, proses sedimentasi, deposisi, dan kondisi arus sebagai media transportasi lebih tenang dibandingkan pada bagian hulu sungai. Diperlukan penggunaan mesh yang lebih beragam dan penggunaan metode grafis dan matematis sebagai validasi data dalam penelitian.