Kersen (Muntingia calabura Linn.) merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia dan dapat dijadikan sumber bahan baku obat karena memiliki banyak manfaat terutama pada bagian daunnya sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen ekstrak dan fraksi daun kersen, golongan senyawa metabolit sekunder ekstrak dan fraksi, serta aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi terhadap bakteri Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus secara metode sumuran dan KLT bioautografi. Hasil penelitian menunjukkan rendemen ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi n-butanol tersebut masing-masing adalah 19,77%, 10,83%, 5,17%, dan 20,17%. Profil KLT menunjukkan ekstrak etanol teridentifikasi golongan senyawa flavonoid, alkaloid, polifenol dan tanin, steroid, dan saponin sedangkan pada fraksi n-heksana menunjukkan golongan senyawa alkaloid dan steroid. Fraksi etil asetat teridentifikasi golongan senyawa flavonoid, polifenol dan tanin, serta pada fraksi n-butanol menunjukkan golongan senyawa flavonoid, polifenol dan tanin, dan saponin. Ekstrak dan fraksi daun kersen menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus dengan daya antibakteri lemah hingga kuat pada konsentrasi 40%, 50%, dan 60%. Golongan senyawa flavonoid, alkaloid, polifenol dan tanin, dan steroid diduga berperan dalam aktivitas antibakteri pada ekstrak dan fraksi daun kersen. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi daun kersen memiliki potensi sebagai agen antibakteri terhadap Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus.