Hubungan antara Optimisme dengan Resiliensi pada Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kekerasan dalam rumah tangga menjadi fenomena global yang kasusnya selalu meningkat setiap tahun. Sebagian besar korban kekerasan dalam rumah tangga adalah perempuan. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan pengalaman traumatis yang berdampak sangat signifikan terhadap korban, baik secara fisik maupun psikis. Diperlukan suatu mekanisme ketahanan yang disebut resiliensi yang dapat membantu korban peristiwa traumatis seperti kekerasan dalam rumah tangga untuk tetap bertahan dan pulih. Salah satu faktor yang mempengaruhi resiliensi adalah optimisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dengan resiliensi pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini adalah 113 perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan skala resiliensi dan skala optimisme. Teknik analisis data yang digunakan adalah Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara optimisme dengan resiliensi (r = 0.611 dan p = 0.000, p < 0.05). Artinya optimisme memiliki hubungan yang positif dan kuat dengan resiliensi pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | Hubungan antara Optimisme dengan Resiliensi pada Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) |
---|---|
Pengarang | Ma'rifah - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI MAR h 2024 |
Subyek | Resiliensi optimisme Kekerasan Dalam Rumah Tangga |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Jurusan | Psikologi |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY