Pengelolaan risiko memiliki peran penting dalam rantai pasok suatu industri, agar operasionalnya dapat berjalan dengan lancar. UMKM Tahu Kediri merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang manufaktur. UMKM ini memproduksi tahu setiap harinya, guna memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam proses rantai pasoknya, terjadi beberapa risiko seperti kesalahan dalam perencanaan jumlah produksi, kekurangan persediaan bahan baku, proses pengiriman bahan baku yang terlambat, kualitas bahan baku yang berubah-ubah, kesalahan dalam proses produksi, proses produksi yang tertunda hingga tahu yang tidak terjual habis karena persaingan dengan pengusaha tahu lainnya. Dalam upaya meminimalisir risiko-risiko tersebut, dilakukan penelitian menggunakan metode Supply Chain Operations Reference (SCOR) untuk memetakan aktivitas rantai pasok pada proses bisnis UMKM Tahu Kediri dan metode House of Risk (HOR) untuk mengidentifikasi dan merancang usulan tindakan mitigasi tehadap risiko yang dapat terjadi. Hasil dari penelitian ini yaitu diperoleh 16 kejadian risiko dan 12 penyebab risiko yang teridentifikasi dalam rantai pasok UMKM Tahu Kediri. Dengan menerapkan prinsip diagram pareto 80/20, terdapat 6 penyebab risiko prioritas yang harus ditangani lebih lanjut. Penyebab risiko tersebut antara lain yaitu permintaan yang fluktuatif, bahan baku kosong, kurangnya perawatan pada mesin yang digunakan, pekerja yang tidak teliti, keterbatasan supplier dalam menyediakan bahan baku, dan masalah dalam penyimpanan dan penanganan bahan baku. Dari risiko prioritas tersebut didapatkan usulan tindakan mitigasi sebanyak 6 yaitu melakukan forecasting berdasarkan data historis penjualan, melakukan sistem safety stock, membuat penjadwalan maintenance mesin secara rutin, membuat dan menekankan pelaksanaan SOP kepada setiap pekerja, mencari supplier alternatif dan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan dan penyimpanan bahan baku.