Penilaian kinerja merupakan suatu sistem yang dilakukan secara periodik untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja individu. Hasil kerja Dinkes belum optimal, ditunjukkan dari 12 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM), semua indikator SPM belum mencapai 100% dan terdapat empat indikator yang mengalami penurunan. Kedisiplinan masih rendah, sering terjadi kekosongan ruang pada jam–jam efektif kantor. Tingkat kehadiran pegawai pada kegiatan apel pagi yang dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis sangat rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan disiplin kerja, kemampuan kerja, motivasi kerja, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja pegawai Dinkes Kutim. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai Dinkes. Sampel penelitian adalah pegawai Dinkes yang berstatus ASN (95 orang), sampel yang diambil menggunakam metode purposive sampling. Analisa data menggunakan analisis statistik uji regresi logistik (logistic regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara disiplin kerja (p=0,021), kemampuan kerja (p=0,000), motivasi kerja (p=0,012), gaya kepemimpinan (p=0,009), lingkungan kerja (p=0,019) dan kepuasan kerja (p=0,001) dengan kinerja pegawai Dinkes Kutim Tahun 2024. Variabel kemampuan kerja, kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan merupakan variabel yang memiliki hubungan paling dominan dengan kinerja pegawai Dinkes Kutim Tahun 2024. Variabel kemampuan kerja, kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan merupakan variabel yang memiliki hubungan paling dominan dengan kinerja pegawai Dinkes Kutim Tahun 2024. Dinkes Kutim perlu meningkatkan kemampuan kerja pegawai, menerapkan gaya kepemimpinan demokratis, meningkatkan kedisiplinan pegawai, menerapkan lingkungan kerja terbaik dan memperhatikan aspek kepuasan pegawai dengan memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi.