Muara Badak merupakan Kecamatan yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, dengan luas wilayah 930,09 km2. Perairan pangempang merupakan salah satu bagian dari sekian banyak pesisir wilayah Muara Badak yang secara tofografi memiliki hutan mangrove yang tumbuh dengan maksimal di Teluk Pangempang. Saat ini ekosistem mangrove di Teluk Pangempang dimanfaatkan untuk daerah wisata edukasi dan cukup padat dikunjungi oleh wisatawan pada hari-hari liburan. Dikawasan Teluk Pangempang saat ini menjadi pemanfaaatan permukiman penduduk, industri, penangkapan ikan dan transportasi laut. Air merupakan indikator penting suatu lingkungan sehingga kualitas air dapat menentukan indikator sehatnya suatu perairan di suatu wilayah. Seperti di ekosistem pesisir yaitu mangrove, lamun, dan terumbu karang. Tetapi tidak dengan nitrat yang memeiliki nilai yang tinggi ini terjadi akibat tinggi rendahnya nitrat pada suatu perairan dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan karena penumpukan tambka, sisa pakan ikan, restorasi daratan, limbah domestik ataupun masukan air tawar ke perairan. Plankton terbanyak ditemukan di Peraiaran Teluk Pangempang adalah cosdinociscus sp. Coscinodiscus dapat menjadi indikator pencemaran bahan organik dalam perairan. Hal ini disebabkan Coscinodiscus merupakan salah satu jenis yang dapt bertahan hidup di kondisi tercemar, karena kemampuan melindungi dirinya dari zat-zat beracun di perairan dengan protective cyste. Oleh karenanya Coscinodiscus merupakan salah satu jenis plankton yang mampu hidup di perairan yang mengalami pencemaran limbah organik dan minyak. Jenis mangrove yanng ditemukan disekitaran lokasi adalah Rhizohpora, Soneratia, Scyphiphora, dan Avicennia serta tumbuhan yang berasosiasi dengan mangrove Nypa frusticans. Jenis sedimen yang didapat memiliki 3 jenis tekstur sedimen lempung berlumpur, lempung berpasir, dan pasir.