Ikan Bandeng (chanos chanos) mengandung protein 24% dan lemak 10,58% dan asam amino glutamat selain itu juga mengandung asam lemak tak jenuh terutama asm oleat. Ikan bandeng memiliki cita rasa khas sehingga disukai oleh masyarakat dapat dijadikan olahan tradisional maupun modern. Untukmeningkatkan daya simpan dan nilai tambah maka dilakukan usaha diversifikasipengolahan ikan bandeng, salah satunya dengan mengolah ikan bandeng menjadi petis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasitepung tapioka terdahap karakteristik fisikokimia dan tingkat kesukaankonsumen petis kaldu bandeng presto. Penelitian ini menggunakan Rancanganacak lengkap (RAL) dengan perlakuan konstrasi tepung tapioka 3%, 6%, 9%,dan 12 %. Parameter yang diuji pada penelitian ini kadar air, kadar abu, kadarprotein,kadar lemak, kadar karbohidrat, viskositas dan hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petiskaldu bandeng presto memiliki kadar air berkisarantara 35,48-44,38%, kadar abu 1,18-1,84%, kadar lemak 2,78-3,11%, kadar protein 15,7-15,24%, dan karbohidrat 36,26-44,15%. Semakin tinggi konsentrasi tepung tapioka maka semakin banyak padatan dalam kaldu petis bandeng, sehingga meningkatkan viskositas petis dengan nilai sebesar 250,00-366,67 dPas. P2 (konsentrasi tepung tapioka 12%) merupakan perlakuan yang paling disukai konsumen dengan respon kesukaan terhadap rasa sebesar 5,9 (suka), aroma 6,0 (suka), tekstur 5,8(suka), dan kenampakan 5,9 (suka). Hasil analisis hedonik menunjukkan bahwa petis kaldu bandeng presto dapat diterima dengan
baik oleh konsumen