Kalimantan Timur, termasuk Kota Samarinda memiliki banyak wisata alam, namun data BPS menunjukkan penurunan jumlah wisata alam dan mayoritas wisata di sana adalah buatan. Karena itu, warga lebih memilih berwisata ke tempat lain. Meskipun begitu, Samarinda memiliki potensi wisata alam yang menarik seperti Air Terjun Tanah Merah, Air, Air Terjun Pinang Seribu, Kebun Raya Unmul, dan Air Terjun Berambai. Namun, pendanaan, manajemen, dan perbaikan infrastruktur masih diperlukan agar lokasi wisata tersebut berkembang lebih baik dan menarik lebih banyak pengunjung. Air Terjun Berambai di Batu Besaung, Samarinda Utara, Kalimantan Timur adalah kawasan wisata populer dengan air terjun yang indah. Pengunjung sering berkemah di sekitar air terjun namun sarana masih perlu ditingkatkan. Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi 4A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Ansilari) serta konsep pengembangan dalam meningkatkan daya tarik wisatawan di Kawasan Wisata Air Terjun Berambai Kota Samarinda dengan pendekatan Arsitektur Biofilik. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, dan wawancara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Untuk jenis data, peneliti menggunakan dua jenis data yaitu jenis data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan dua tahapan metode perancangan yaitu tahapan pra rancangan dan tahapan rancangan. Pengembangan Kawasan Wisata Air Terjun Berambai menggunakan Analisis SWOT dan Strategi SWOT, serta fokus pada elemen 4A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Ansilari). Mengoptimalkan potensi alam dengan mengembangkan atraksi air terjun dan perkemahan, menambah fasilitas, meningkatkan aksesibilitas, dan memperhatikan pemeliharaan kawasan. Konsep Arsitektur Biofilik diterapkan dengan Prinsip Hubungan alam seara visual, kehadiran air, bentuk dan pola bimorfik, dan prospek.