Pesatnya perkembangan industri di wilayah kota bontang terutama di Kelurahan Guntung dapat meningkatkan konsumsi energy yang secara tidak langsung dapat menimbulkan pencemaran udara dan gangguan kesehatan. Gas Amonia(NH3) merupakan salah satu polutan yang berasal dari aktivitas industri. NH3 memberikan dampak negative terhadap lingkungan maupun kesehatan. Masyarakat RT 01,02,07,08, dan 17 merupakan salah satu kelompok rentan berisiko tinggi terpapar gas amonia(NH3) di sekitar kawasan pupuk kaltim.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi tingkat risiko kesehatan akibat paparan dari gas amonia(NH3) pada udara ambien terhadap gangguan kesehatan pada masyarakat di sekitar kawasan pupuk kaltim Kota
Bontang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan ARKL yang dilakukan salama September – November 2023. Responden dalam penelitian ini berjumlah 202 yang terbagi atas 5 RT yaitu RT 01,02,07,08 dan 17.Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi NH3 pada pengukuran pertama yaitu 0,392 ppm dan pada pemgukuran kedua 0,221 ppm. Rata-rata nilai intake realtime sebesar 6974855891 mg/L/hari dan lifetime sebesar 0,07207 mg/L/hari. Pada pengukuran kedua nilai rata-rata intake realtime 0,12272 Mg/L/hari dan lifetime 0,12784 mg/L/hari. Berdasarkan karakteristik risiko, diketahui bahwa nilai RQ < 1, yang artinya responden belum memiliki risiko terhadap paparan Gas amonia(NH3) baik paparan realtime maupun lifetime. Akan tetapi, tetap perlu adanya dari berbagai pihak untuk dapat mempertahankan nilai RQ tersebut. Perlunya kesadaran dari masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kesehatan sehari-hari dengan melakukan penanaman tanaman yang dapat mengurangi risiko paparan gas amonia(NH3). Selain itu juga masyarakat dapat menghasilkan oksigen disekitar rumah yang dapat meningkatkan udara sehat dan bersih.