Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa karena letaknya yang berada di antara tiga lempeng tektonik besar dunia, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Untuk mengantisipasi bencana akibat gempa, perancangan struktur bangunan harus mampu menahan beban gravitasi dan beban gempa sesuai dengan aturan yang berlaku. Salah satu sistem yang digunakan dalam merencanakan bangunan tahan gempa adalah Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM), yang terbagi menjadi tiga jenis: Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB), Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Pada bangunan bertingkat, kolom memegang peranan penting karena keruntuhan pada kolom dapat menyebabkan keruntuhan total seluruh struktur. Oleh karena itu, perencanaan gedung dengan sistem struktur penahan gaya seismik harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons dan kinerja struktur bangunan gedung terhadap beban gempa menggunakan pushover analysis, dengan studi kasus Rumah Sakit Mata Provinsi Kalimantan Timur. Analisis dilakukan dengan menggunakan software ETABS V20.2 untuk mengetahui simpangan antar lantai (story drift), kriteria level kinerja struktur, dan pola keruntuhan gedung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simpangan tertinggi antar lantai dan kinerja struktur gedung sesuai dengan kriteria yang disyaratkan oleh ATC-40. Pola keruntuhan yang dianalisis menggunakan pushover analysis memberikan gambaran mengenai titik lemah pada struktur yang perlu diperhatikan dalam perancangan bangunan tahan gempa di masa mendatang.