Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan salah satu tanaman yang banyak diproduksi di Indonesia. Dari satu buah nanas memiliki rata-rata berat nanas sebesar 1,5 kg, dimana 17% dari berat tersebut adalah mahkota nanas. Mahkota nanas dapat digolongkan sebagai limbah padat yang berdampak bagi lingkungan. Masalah lain pencemaran lingkungan yaitu logam berat seperti timbal (Pb2+). Pada penelitian ini, dilakukan modifikasi dengan menambahkan kitosan ke dalam arang aktif hasil preparasi dari limbah serbuk mahkota nanas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan karakterisasi arang aktif mahkota nanas termodifikasi kitosan dengan menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) dan Scanning Electron Microscopy (SEM), menentukan kondisi optimum adsorpsi berdasarkan variasi waktu pH, waktu kontak dan konsentrasi logam Pb2+ serta menentukan persen penyerapan dan kapasitas adsorpsi. Hasil karakterisasi FT-IR arang mahkota nanas, kitosan dan arang aktif termodifikasi kitosan terindikasi adanya gugus O-H (streching), N-H, C-H (streching), C=C aromatik dan C-H (bending), serta pada arang mahkota nanas dan arang aktif mahkota nanas termodifikasi kitosan juga terindikasi gugus C-O-C sedangkan kitosan terindikasi gugus C-N (amida). Pada hasil karakterisasi SEM arang mahkota nanas memiliki permukaan halus dan seragam, kitosan memiliki permukaan kasar dan seragam serta arang aktif termodifikasi kitosan memiliki permukaan sedikit kasar dan masih terikat rapat satu sama lain. Hasil kondisi optimum adsorpsi arang aktif termodifikasi kitosan terhadap ion logam Pb2+ pada pH 4 dengan waktu kontak 60 menit dan konsentrasi 75 mg/L. Hasil uji kapasitas adsorpsi pada masing-masing variasi pH, waktu kontak dan konsentrasi ion logam Pb2+ secara berturut-turut sebesar 2,4154 mg/g, 14,89 mg/g dan 15,1732 mg/g.