Lisa Amelia, NIM. 2002046057, Kepentingan Arab Saudi Dalam Menandatangani Perjanjian Dedolarisasi Dengan Tiongkok Tahun 2023. Di bawah bimbingan Bapak Arif Wicaksa, S. IP., M.A selaku Dosen Pembimbing, Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, Tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kepentingan Arab Saudi dalam menandatangani perjanjian dedolarisasi dengan Tiongkok tahun 2023. Adapun jenis penelitian ini menggunakan eksplanatif dengan jenis data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif, serta teori yang digunakan oleh penulis adalah teori decision making oleh William D. Coplin. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kepentingan Arab Saudi dalam menandatangani perjanjian dedolarisasi dengan Tiongkok didorong oleh beberapa faktor. Pertama, faktor internasional, seperti kerenggangan hubungan dengan Amerika Serikat setelah pembunuhan Jamal Khashoggi dan berkurangnya dukungan militer AS, yang mendorong Riyadh mencari alternatif kemitraan. Kedua, sistem politik monarki absolut di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman memungkinkan penerapan visi diversifikasi ekonomi dan dedolarisasi secara sepihak, dengan tujuan memperkuat legitimasi domestik serta menciptakan ekonomi yang lebih stabil. Ketiga, faktor ekonomi dan militer yang sangat bergantung pada ekspor minyak, yang terpengaruh oleh fluktuasi harga dan kebangkitan shale oil di AS, juga mendorong Arab Saudi untuk mengambil langkah strategis ini sebagai upaya memperkuat stabilitas nasional dan mencari alternatif kemitraan dagang di sektor minyak.