Kebutuhan manusia terhadap jaringan internet dipengaruhi oleh kebutuhan manusia terhadap sosialisasi bermasyarakat, pendidikan, pekerjaan, serta kebutuhan ekonomi yang semakin masif. Kota Samarinda dengan keperluan terhadap internetnya yang besar tentunya memerlukan layanan jaringan internet yang baik. Sebagai penyedia layanan terbesar dengan konsumen terbanyak Telkomsel tentunya perlu terus memperbaiki layanan yang disediakan. Oleh karena itu diperlukan adanya penilaian terhadap pelayanan yang diberikan oleh Telkomsel terhadap masyarakat Kota Samarinda sebagai dasar pengembangan layanan menuju arah yang lebih baik. Metode Fuzzy Mamdani atau bisa juga disebut metode MIN-MAX biasa digunakan dalam penilaian sebuah kondisi yang nilainya sulit didefinisikan. Penggunaan metode Fuzzy Mamdani dapat menjadi salah satu cara dalam mencari nilai kepuasan yang memiliki nilai bervariatif antar peserta. Variabel yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan adalah tangible, reliability, emphaty, responsibility, assurance, dan responsiveness. Data yang digunakan merupakan pengguna layanan Telkomsel di Kota Samarinda yang mana diperkirakan berjumlah 155.000 dengan pengambilan sampel sebesar 251 sampel. Data-data yang ada akan diuji validitas serta reliabilitasnya kemudian akan dicari nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata antar pertanyaan akan menjadi dasar dari nilai antar variabel. Nilai perhitungan Fuzzy Mamdani menghasilkan nilai 4,6443 pada variabel tangible, 4,7726 pada variabel reliability, 4,199 pada variabel emphaty, 4,6443 pada variabel assurance, dan 4,7744 pada variabel responsivenesss. Hasil yang didapatkan dari nilai Fuzzy Mamdani memberikan keterangan ”sangat puas” pada semua variabel uji terhadap pelayanan yang diberikan oleh Telkomsel terhadap masyarakat Kota Samarinda. Dengan tingginya tingkat kepuasan masyarakat Samarinda terhadap layanan yang diberikan oleh Telkomsel diharapkan dapat selalu memberikan layanan terbaiknya.