Budidaya jamur merupakan pemanfaatan sumberdaya hayati lokal karena jamur tersebut merupakan bahan alami yang ada di Indonesia tanpa harus mengimpor.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui teknik pembudidayaan jamur tiram dengan media limbah gergajian dan tepung terigu serta biaya yang dikeluarkan dalam budidaya jamur tiram. Penelitian ini dilakukan di KHDTK (Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus) Diklat Kehutanan Fahutan Unmul, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di Rumah Usaha Budidaya dan Pengembangan Jamur Tiram. Data yang diperoleh dari hasil kegiatan penelitian ini kemudian dikumpulkan, lalu diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan komposisi pembuatan campuran media tanam jamur tiram dengan kepasitas 1.000 baglog terdiri dari serbuk gergaji sebanyak 79 karung, kapur sebanyak 14 kg, tepung terigu sebanyak 7 kg, dan dedak 87,5. Tahap selanjutnya adalah air sebanyak 40% kemudian diayak hingga rata. Besarnya biaya tetap yang dikeluarkan adalah Rp 12.005.571 sedangkan untuk biaya variabel adalah Rp 21.753.500 hingga total biaya yang dikeluarkan untuk usaha budidaya jamur tiram adalah Rp 33.759.071 dan penerimaan diperoleh Rp 27.480.000 per satu kali musim tanam atau 916 kg yang mana dalam satu tahun dapat memperoleh hasil sebesar Rp 82.440.000, dengan total pendapatan bersih sebesar Rp 48.679.846 dengan R/C ratio Rp 2,44.