Secara administratif lokasi penelitian berada di Daerah Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda Kalimantan Timur. Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya tanah longsor salah satunya faktor gelogi seperti kondisi massa batuan ataupun adanya struktur. Pada lokasi penelitian termasuk kedalam formasi Balikpapan dan Pulaubalang serta adanya struktur berupa kekar. Dalam analisis kestabilan lereng ini bertujuan agar mengetahui kondisi suatu massa batuan pada lereng untuk memberi informasi rekomendasi perkuatan lereng dan mengurangi terjadinya longsor. Penelitian ini menggunakan metode RMR, dimana data yang digunakan berupa data dari parameter setiap metode penelitian dan diambil langsung dari lapangan pada setiap lereng yang akan dianalisis kestabilannya serta beberapa data geologi yang lainnya. Dalam penelitian ini terdapat dua lereng yang dianalisis. Penelitian ini juga menggunakan data hasil analisis di laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa lokasi penelitian terbagi dalam tiga bentuk asal yaitu struktural, denudasional dan fluvial dengan bentuk lahan perbukitan antiklin, perbukitan terkikis dan dataran alluvial. Sedangkan untuk satuan batuan didapatkan satuan dari yang tua ke muda yaitu satuan batupasir Batu Cermin, satuan batupasir Bengkuring serta Endapan lempung. Untuk hasil pengolahan data menggunakan metode RMR diperoleh kondisi massa batuan pada lereng pertama (LP 21) dianalisis termasuk kedalam kelas nomor II yaitu dalam kondisi baik dengan nilai 72.8 dan lereng kedua (LP 47) dianalisis termasuk kedalam kelas nomor II yaitu dalam kondisi yang baik dengan nilai 66.66. Berdasrkan hasil orientasi kekar didapatkan potensi kekar didapatkan potensi longsoran pada lereng, pada lereng pertama (LP 21) di interpretasikan berpotensi terjadi longsoran baji dan pada lereng kedua di interpretasikan berpotensi terjadi longsoran bidang.