Permasalahan sampah menjadi perhatian besar sebab tidak hanya mempengaruhi aspek kebersihan, namun juga masalah sosial yang dapat menimbulkan konflik dalam masyarakat itu sendiri. Sampah di perkotaan umumnya berupa timbulan sampah yang membesar. Dilihat dari perkembangan Kota Samarinda yang pesat, membawa dampak yang serius bagi masalah lingkungan hidup. Pada tahun 2021, 2022, dan 2023 dapat dilihat volume sampah yang dihasilkan Kota Samarinda yaitu berturut-turut 816.588,00 m3, 824 168,00 m3, 841 286,00 m3, dari data terebut dapat dilihat jumlah produksi sampah di Kota Samarinda terus mengalami peningkatan yang akan memberikan dampak yang membahayakan bagi lingkungan Kota Samarinda.

Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode pendekatan kualitatif dengan melakukan penelitian secara deskriptif dari hasil survei primer dan pengolahan data sekunder. Survei primer berupa wawancara yang dilakukan terhadap instansi terkait dengan isu lingkungan hidup Kota Samarinda. Data sekunder dari institusi terkait digunakan untuk memperkaya hasil analisis studi ini. Dalam rangka untuk mengetahui permasalahan dan keterkaitan sebab-akibat dari permasalahan sampah di Kota Samarinda, maka digunakan pendekatan DPSIR yang terdiri dari kekuatan pendorong (driving force), tekanan (pressure), kondisi yang terjadi (state), dampak (impact) dan tanggapan (response).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah menjadi salah satu permasalahan kota yang menjadi perhatian khusus oleh pemerintah Kota Samarinda. Besarnya timbulan sampah di Kota Samarinda mencapai 2.251,475 m3/hari atau setara dengan 600,512 ton/hari. Hasil analisis yang dimlai dari pendorong (driving force) terdiri dari letak geografis dan sektor perdagangan dan jasa, tekanan (pressure) terdiri dari jumlah penduduk dan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, kondisi yang terjadi (state) terdiri dari timbulan sampah yang meningkat dan kondisi sarana dan prasarana pengelolaan sampah, dampak (impact) terdiri dari pencemaran lingkungan dan pengelolaan sampah yang belum optimal dan tanggapan (response) yang dilakukan yaitu pelaksanaan, pengawasan, dan penegakan hukum pengelolaan sampah dan kegiatan perbaikan sarana prasarana pengelolaan sampah.