Register Bahasa terbentuk sebagai hasil adaptasi masyarakat terhadap konteks tertentu dengan menciptakan Bahasa yang memiliki ciri khas terutama sepakbola. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis register pada Bahasa di Lapangan Klub Bima Sakti Balikpapan, Kalimantan Timur dengan fokus pada bentuk dan makna register di lapangan Bima Sakti Balikpapan yang dilanjutkan dengan fungsi register Bahasa. Penelitian ini berupa observasi ke lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif, data dalam penelitian berupa hasil klasifikasi bentuk, makna dan fungsi register. Sumber data penelitian ini adalah tuturan yang diucapkan oleh pemain di Lapangan Klub Bima Sakti Balikpapan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode sadap, observasi, wawancara, rekam dan catat serta menggunakan metode padan guna mengeksplorasi alternatif padanan kata dalam Bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menemukan lima bentuk register yang digunakan oleh pemain sepak bola di klub Bima Sakti Balikpapan: (1) pinjaman, (2) penggabungan, (3) guntingan, (4) pembentukan, dan (5) akronim, masing-masing memiliki makna yang mencerminkan konteks komunikasi sepak bola. Selain itu, terdapat lima fungsi bahasa dalam register tersebut: (1) fungsi imajinatif, (2) fungsi regulasi, (3) fungsi representasional, (4) fungsi personal, dan (5) fungsi heuristik. Hasil menunjukkan bahwa register pinjaman, terutama dari bahasa Inggris, dan fungsi regulasi adalah yang paling dominan, dengan fungsi regulasi berperan dalam mengatur perilaku. Analisis ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang bentuk dan makna register dalam konteks sepak bola.