Kemandirian adalah kemampuan seseorang dalam mengerjakan tugas sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan kapasitasnya serta mampu bertanggung jawab atas semua hal yang dilakukannya. Guru sebagai garda terdepan yang menjadi tokoh panutan, dan identifikasi bagi para anak dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus mempunyai standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab, kewibawaan, kemandirian, dan kedisiplinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang digunakan guru, faktor yang mendukung serta hambatan yang dirasakan guru dalam mengembangkan kemandirian pada anak usia 5-6 tahun. Subjek penelitian ini adalah guru dan anak di TK Negeri Pembina Kabupaten Kutai Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui tiga cara yakni: observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik data reduksi lalu diuji keabsahannya dengan trianggulasi. Hasi penelitian menunjukan (1) Guru menerapkan berbagai strategi dalam mengembangkan kemandirian pada anak usia 5-6 tahun. Yakni strategi pembiasaan, strategi stimulus atau pemberian rangsangan, strategi bercerita serta strategi pemberian reward. (2) Faktor yang mendukung guru dalam mengembangkan kemandirian pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Kabupaten Kutai Timur adalah adanya kerjasama yang dilakukan antara orang tua dan guru, lalu adanya lingkungan belajar yang mendukung serta adanya dukungan dan pelatihan yang diberikan kepada guru. (3) Hambatan yang dirasakan oleh guru dalam mengembangkan kemandirian pada anak usia 5-6 tahun ialah pada saat awal masuk sekolah karena pada saat tersebut anak pertama kali lepas dari orang tuanya. Untuk mengatasinya guru melakukan strategi pembisaan, pemberian rangsangan, bercerita, serta pemberian reward kepada anak secara berulang-ulang dan terus menerus saat pembelajaran dan memberikan contoh yang baik terhadap anak, dengan begitu anak jadi terbiasa mandiri.