Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMP Negeri 38 Samarindamenunjukkan kurangnya etika berbicara, dengan indikator siswa yang seringkali berbicara tidak jujur, menggunakan bahasa yang kurang pantas, berkata kasar, berbicara dengan nada yang kasar, serta memberikan julukan kepada teman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat etika berbicara, pelaksanaanlayanan bimbingan kelompok teknik storytelling, serta efektivitas layananbimbingan kelompok teknik storytelling untuk meningkatkan etika berbicara. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen. Desain eksperimenyang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest - posttest. Populasi seluruh kelas VII A, VII B, VII D, dan VII E SMP Negeri 38 Samarinda denganjumlah 134 siswa dan sampel sebanyak 7 siswa yang teridentifikasi memiliki etikaberbicara rendah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Non- Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitiandidapati data bahwa sebelum diberikan perlakuan skor rata-rata yaitu sebesar 54%setelah diberikan perlakuan jumlah skor rata-rata menjadi 91%dan mengalami peningkatan skor rata-rata sebesar 59,46%. Hasil output test statistic diketahui
Asymp. Sig. (2-tailed) bernilai 0.018 < 0.05 dapat disimpulkan Ha diterima, yangartinya terdapat peningkatan etika berbicara pada siswa kelas VII setelahmendapat perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok teknik storytelling. Sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok teknikstorytelling dapat digunakan untuk meningkatkan etika berbicara pada siswa kelasVII SMP Negeri 38 Samarinda Tahun Ajaran 2023/2024.